Cerita Panas Hot ini bermula saat aku masihduduk dikelas 3 smu. Oh ya Namaku Wawan,umurku sekarang 26 tahun. Ada sebuah CeritaDewasa Seks yang sampai saaat ini masih sajaterus kukenang dan selalu kuingat. yaitu sebuahkejadian cerita dewasa yang masih terus kuingatsampai saat ini. Saat sma aQu dititipkan kepadaseorang tanteku. Tanteku ini cantik dan tubuhnyamulus aduhai bikin semua pria yang liat pastipengen segera berhubungan tubuh dengannya.Oke deh langsung aja pada inti cerita kali ini. Yukkita simak aja gimana sih adegan seks sedarahyang saya lakukan dengan tanteku ini ?
Tanteku namanya Yuni, dia ini seorang Singleparent dengan tiga orang anak; dua perempuandan satu laki-laki. Suaminya sudah meninggalkarena kecelakaan mobil. Suaminya ini memangseorang pembalap lokal yang tidak terkenalnamanya. Dengan tiga orang anak dan umurnyayang sudah 37 tahun, tanteku ini masih sajakelihatan seksi. Tubuhnya terawat, karena dengankondisi keuangannya yang mapan, tanteku secarateratur senam. Hasilnya, walaupun dengan tigaorang anak,tubuhnya tetap terawat dengan baik. Pantatnyabesar dengan pinggul yang juga besar tapipahanya selain putih dan mulus juga singsettanpa ada tumpukan lemak sedikitpun.Payudaranya lumayan besar, entah kira-kiraberapa ukurannya akupun tidak tahu tapi yangjelas masih sekal tidak kendor layaknya seorangIbu yang sudah melahirkan tiga orang anak.Kejadiannya berawal pada saat yang tidak didugasama sekali. Saat itu di rumah sedang tidak adaorang hanya ada tanteku yang sedang asyikmemasak untuk hidangan makan siang, kebetulanhari itu jadwal mengajar tanteku hanya satu matakuliah saja. Sepulang sekolah, aku menemukantanteku didapur sedang asyik memasak. Denganlangkah gontai karena kecapekan, aku langsungmenghampiri meja makan.Tante Yun, belum siap yah makanannya? tanyakukelaparan.Belum Wan, sabar yah.
Ini lo si Suti (pembantutanteku) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nihrepot sendiri keluh tantekuDi dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagitangannya yang belepotan dengan berbagaimacam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatansekali kalau tanteku tidak pernah kerja Sekerasini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekaliwajah tanteku semakin cantik. Saat itu dia hanyamenggunakan daster pendek yang sebenarnyatidak ketat tapi karena bentuk pantat danpinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatanagak ketat dan memetakan garis dari celanadalamnya kalau dia sedang membungkukkanbadannya. Ah, seksi sekali pikirku kotor.Wawan bantuin ya Tante? tawarku.Boleh Wan, sini! ternyata tanteku tidak keberatan.Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampaiaku mendekat, entah karena apa tiba-tiba kranair di cucian piring copot dari pangkalnya.Otomatis air yang langsung dari tandon air yangpenuh menyembur dengan derasnya mengenaitanteku yang kebetulan ada didepannya.Aduh Wan, tolong.., gimana ini? tanteku denganpaniknya berusaha menutupi saluran air yangmenyembur dengan tangannya.Karena tubuh tanteku tidak terlalu tinggi, untukmencapai saluran itu dia harus sedikitmembungkuk. Terlihat sekali dasternya yangsudah basah kuyup itu sekali lagi memetakanpantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kiniterlihat lebih jelas.Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi akusegera mendekat dan membantunya menutupsaluran air itu dengan tanganku juga.
Tanpa akusadari ternyata posisi tubuhku saat itu sepertimemeluk tubuhnya dari belakang. Bisa dibayangkan, tanpa sengaja juga kontolkumengenai belahan pantatnya yang sekal. Keadaanini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkansesuatu yang kotor dipikiranku.Aduh Wan gimana ini? tanya tanteku tanpa bisabergerak.Duh gimana ya Tante, aku juga bingung. katakumengulur waktu.Saat itu, karena gesekan-gesekanyang berlebihandi kontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairahuntuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan akumelepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencarisesuatu untuk menutup saluran air itu sementara.Tanpa sepengetahuannya aku justru melepascelanaku berikut juga celana dalamku. Memangagak susah tapi akhirnya aku berhasil dan dengantetap pada posisi semula kini bagian bawahkusudah tidak tertutup apa-apa lagi.Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Tante.Sebentar Wawan carikan dulu yahKini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan aku melepas peganganku di saluran air.Pegang dulu Tante kataku sedikit terengahmenahan gairah.Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nihsungut tanteku .Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat akumenyingkap dasternya, kemudian secepat kilatjuga berusaha untuk melorotkan celana dalamnyayang entah warnanya apa, karena sudah basahkuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.Ehh.. apa-apan ini Wan, jangan gitu dong!? tanpasadar tanteku melepas pegangannya disaluran airuntuk menahan tanganku yang masih berusahamelepaskan celana dalamnya.
Air menyemburlagi.Auhh.. ohh suara tanteku jadi tidak jelas karenamulutnya kemasukan air. Tanpa sadar jugatanteku berusaha untuk menutup saluran airdengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudahtidak ada yang menahan lagi.Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celanadalam tanteku melorot sampai diujung kakinya.Auwch.. duh Wan jangan, aku ini tantemu,jangann.. Mohon tanteku.Kepalang tanggung, aku langsung jongkok. Akulalu menyibak pantatnya yang besar dan mencariliang senggamanya. Kudekatkan kepalaku,kujulurkan lidahku untuk mencapai vaginanya.Auwchh.. Wan.. ahh.. jilatan pertamaku ternyatamembuatnya bergetar tanpa bisa beranjak daritempat semula, kalau bergerak air pasti akanmenyembur lagi.Lidahku semakin leluasa merasakan aroma darivaginanya, semakin kedalam membuat tantekubergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak adalagi bahasa tubuhnya yang menunjukkanpenolakan, yang ada kepalanya semakinmenggeleng-geleng tidak keruan. Kecariklitorisnya, memang agak sulit, setelah dapatkuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liangvaginanya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar,tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetarhebat.Ahh..hh Wann.. ahh aouhh.. dengan erangankeras, rupanya tanteku sudah mencapai orgasme.Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepaspengangannya dari saluran air.Aduh aku belum apa-apa pikirku.Langsung aku berdiri, kusiapkan senjataku yangsudah mengacung dengan keras. Dengan duatanganku aku coba menyibakkan kedua belahanpantatnya sambil kudekatkan kontolkukevaginanya. Kudorongkan sedikit demi sedikit.Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liangkenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsungkulesakkan dengan kasar.Ahh sakit Wan.. pelan.. auh kepala tantekulangsung melonjak keatas, tanpa sengajapegangannya di saluran air terlepas.
Airmenyembur dengan deras. Kepalang basah, begitumungkin pikir tanteku karena selanjutnya diahanya berpegangan dipinggiran cucian piring.Sudah tidak ada penolakan pikirku.Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masukhingga pangkalnya didalam vagina tanteku , kunikmati benar-benar bagaimana ternyata vaginayang sudah mengeluarkan tiga orang manusia inimasih saja nikmat menggigit. Sensasi yangsangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik,kemudian kudorong lagi.Oohh.. Wan enak, terus sayang..yang cepataouhh.. ahh.. terus sayang pantatnya bergoyangmelawan arah dari kocokanku.Nah gitu Wan, ouhh.. ya gitu teruuss.. Pintatanteku.Aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat.Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetarhebat.Yang cepat Wan, Tante sudah mau keluar lagi..ouhh.. terus kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan.Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr..aghh Orgasmenya telah sampai dibarengi dengankepalanya yang melonjak naik, tangannyamencengkeram pinggiran cucian piring denganerat.Cabut dulu Wan.. Tante linuu.. pinta tanteku ,karena merasakan aku yang masih mengocoknyadari belakang.Akan wawan cabut, tapi janji nanti diteruskan yaTante? kataku.Iya, tapi sekarang dari depan aja yah janjitanteku.Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudahawut-awutan dan basah kuyup. Kemudian diaduduk diatas cucian piring sambil menghadapku.Aku mendekat, langsung kucari bibirnya dankemudian kami berpagutan lama. Sambil kamiberciuman, satu tangannya membimbing kontolkukearah liang vaginanya. Tanpa disuruh dua kalikudorongkan pantatku dibarengi denganmasuknya juga kontolku.Ahh.. oohh.. erang tantek
Tanteku namanya Yuni, dia ini seorang Singleparent dengan tiga orang anak; dua perempuandan satu laki-laki. Suaminya sudah meninggalkarena kecelakaan mobil. Suaminya ini memangseorang pembalap lokal yang tidak terkenalnamanya. Dengan tiga orang anak dan umurnyayang sudah 37 tahun, tanteku ini masih sajakelihatan seksi. Tubuhnya terawat, karena dengankondisi keuangannya yang mapan, tanteku secarateratur senam. Hasilnya, walaupun dengan tigaorang anak,tubuhnya tetap terawat dengan baik. Pantatnyabesar dengan pinggul yang juga besar tapipahanya selain putih dan mulus juga singsettanpa ada tumpukan lemak sedikitpun.Payudaranya lumayan besar, entah kira-kiraberapa ukurannya akupun tidak tahu tapi yangjelas masih sekal tidak kendor layaknya seorangIbu yang sudah melahirkan tiga orang anak.Kejadiannya berawal pada saat yang tidak didugasama sekali. Saat itu di rumah sedang tidak adaorang hanya ada tanteku yang sedang asyikmemasak untuk hidangan makan siang, kebetulanhari itu jadwal mengajar tanteku hanya satu matakuliah saja. Sepulang sekolah, aku menemukantanteku didapur sedang asyik memasak. Denganlangkah gontai karena kecapekan, aku langsungmenghampiri meja makan.Tante Yun, belum siap yah makanannya? tanyakukelaparan.Belum Wan, sabar yah.
Ini lo si Suti (pembantutanteku) pulang tadi pagi, jadinya ya gini nihrepot sendiri keluh tantekuDi dahinya terlihat cucuran keringat, belum lagitangannya yang belepotan dengan berbagaimacam bumbu yang sedang diraciknya. Kelihatansekali kalau tanteku tidak pernah kerja Sekerasini. Walaupun begitu, entah kenapa terlihat sekaliwajah tanteku semakin cantik. Saat itu dia hanyamenggunakan daster pendek yang sebenarnyatidak ketat tapi karena bentuk pantat danpinggulnya yang besar, daster itu jadi kelihatanagak ketat dan memetakan garis dari celanadalamnya kalau dia sedang membungkukkanbadannya. Ah, seksi sekali pikirku kotor.Wawan bantuin ya Tante? tawarku.Boleh Wan, sini! ternyata tanteku tidak keberatan.Tidak ada angin tidak ada hujan, belum sampaiaku mendekat, entah karena apa tiba-tiba kranair di cucian piring copot dari pangkalnya.Otomatis air yang langsung dari tandon air yangpenuh menyembur dengan derasnya mengenaitanteku yang kebetulan ada didepannya.Aduh Wan, tolong.., gimana ini? tanteku denganpaniknya berusaha menutupi saluran air yangmenyembur dengan tangannya.Karena tubuh tanteku tidak terlalu tinggi, untukmencapai saluran itu dia harus sedikitmembungkuk. Terlihat sekali dasternya yangsudah basah kuyup itu sekali lagi memetakanpantatnya yang besar. Garis celana dalamnya kiniterlihat lebih jelas.Dengan tergesa-gesa, tanpa pikir-pikir lagi akusegera mendekat dan membantunya menutupsaluran air itu dengan tanganku juga.
Tanpa akusadari ternyata posisi tubuhku saat itu sepertimemeluk tubuhnya dari belakang. Bisa dibayangkan, tanpa sengaja juga kontolkumengenai belahan pantatnya yang sekal. Keadaanini bertahan beberapa lama. Hingga menimbulkansesuatu yang kotor dipikiranku.Aduh Wan gimana ini? tanya tanteku tanpa bisabergerak.Duh gimana ya Tante, aku juga bingung. katakumengulur waktu.Saat itu, karena gesekan-gesekanyang berlebihandi kontolku, aku jadi tidak bisa menahan gairahuntuk merasakan tubuhnya. Pelan-pelan akumelepas satu tanganku dari saluran air itu, pura-pura meraba-raba disekitar cucian piring, mencarisesuatu untuk menutup saluran air itu sementara.Tanpa sepengetahuannya aku justru melepascelanaku berikut juga celana dalamku. Memangagak susah tapi akhirnya aku berhasil dan dengantetap pada posisi semula kini bagian bawahkusudah tidak tertutup apa-apa lagi.Wah, nggak ada yang bisa buat nutup Tante.Sebentar Wawan carikan dulu yahKini niatku sudah tidak bisa ditahan lagi, pelan-pelan aku melepas peganganku di saluran air.Pegang dulu Tante kataku sedikit terengahmenahan gairah.Yah, gih sana cepetan, Tante sudah pegal nihsungut tanteku .Kemudian tanpa pikir panjang, secepat kilat akumenyingkap dasternya, kemudian secepat kilatjuga berusaha untuk melorotkan celana dalamnyayang entah warnanya apa, karena sudah basahkuyup oleh air, warna aslinya jadi tersamar.Ehh.. apa-apan ini Wan, jangan gitu dong!? tanpasadar tanteku melepas pegangannya disaluran airuntuk menahan tanganku yang masih berusahamelepaskan celana dalamnya.
Air menyemburlagi.Auhh.. ohh suara tanteku jadi tidak jelas karenamulutnya kemasukan air. Tanpa sadar jugatanteku berusaha untuk menutup saluran airdengan tangannya lagi, otomatis tanganku sudahtidak ada yang menahan lagi.Kesempatan pikirku, dengan satu sentakan celanadalam tanteku melorot sampai diujung kakinya.Auwch.. duh Wan jangan, aku ini tantemu,jangann.. Mohon tanteku.Kepalang tanggung, aku langsung jongkok. Akulalu menyibak pantatnya yang besar dan mencariliang senggamanya. Kudekatkan kepalaku,kujulurkan lidahku untuk mencapai vaginanya.Auwchh.. Wan.. ahh.. jilatan pertamaku ternyatamembuatnya bergetar tanpa bisa beranjak daritempat semula, kalau bergerak air pasti akanmenyembur lagi.Lidahku semakin leluasa merasakan aroma darivaginanya, semakin kedalam membuat tantekubergetar hebat. Entah kenapa sudah tidak adalagi bahasa tubuhnya yang menunjukkanpenolakan, yang ada kepalanya semakinmenggeleng-geleng tidak keruan. Kecariklitorisnya, memang agak sulit, setelah dapatkuhisap habis, dua jariku juga ikut menusuk liangvaginanya. Tidak terkira jumlah lendir yang keluar,tak lama kemudian, terasa pantatnya bergetarhebat.Ahh..hh Wann.. ahh aouhh.. dengan erangankeras, rupanya tanteku sudah mencapai orgasme.Tubuhnya langsung lunglai tapi tanpa melepaspengangannya dari saluran air.Aduh aku belum apa-apa pikirku.Langsung aku berdiri, kusiapkan senjataku yangsudah mengacung dengan keras. Dengan duatanganku aku coba menyibakkan kedua belahanpantatnya sambil kudekatkan kontolkukevaginanya. Kudorongkan sedikit demi sedikit.Begitu sudah betul-betul tepat dimulut liangkenikmatannya, tanpa ba-bi-bu langsungkulesakkan dengan kasar.Ahh sakit Wan.. pelan.. auh kepala tantekulangsung melonjak keatas, tanpa sengajapegangannya di saluran air terlepas.
Airmenyembur dengan deras. Kepalang basah, begitumungkin pikir tanteku karena selanjutnya diahanya berpegangan dipinggiran cucian piring.Sudah tidak ada penolakan pikirku.Kudiamkan sebentar kontolku yang sudah masukhingga pangkalnya didalam vagina tanteku , kunikmati benar-benar bagaimana ternyata vaginayang sudah mengeluarkan tiga orang manusia inimasih saja nikmat menggigit. Sensasi yangsangat luar biasa sekali. Pelan-pelan kutarik,kemudian kudorong lagi.Oohh.. Wan enak, terus sayang..yang cepataouhh.. ahh.. terus sayang pantatnya bergoyangmelawan arah dari kocokanku.Nah gitu Wan, ouhh.. ya gitu teruuss.. Pintatanteku.Aku terus mengocokkan kontolku dengan cepat.Sebentar kemudian tubuhnya mulai bergetarhebat.Yang cepat Wan, Tante sudah mau keluar lagi..ouhh.. terus kepalanya semakin menggeleng-geleng tidak karuan.Cepatt.. cepatt truss.. ouchh.. Tante kelluaarr..aghh Orgasmenya telah sampai dibarengi dengankepalanya yang melonjak naik, tangannyamencengkeram pinggiran cucian piring denganerat.Cabut dulu Wan.. Tante linuu.. pinta tanteku ,karena merasakan aku yang masih mengocoknyadari belakang.Akan wawan cabut, tapi janji nanti diteruskan yaTante? kataku.Iya, tapi sekarang dari depan aja yah janjitanteku.Tubuhnya kemudian berbalik. Wajahnya sudahawut-awutan dan basah kuyup. Kemudian diaduduk diatas cucian piring sambil menghadapku.Aku mendekat, langsung kucari bibirnya dankemudian kami berpagutan lama. Sambil kamiberciuman, satu tangannya membimbing kontolkukearah liang vaginanya. Tanpa disuruh dua kalikudorongkan pantatku dibarengi denganmasuknya juga kontolku.Ahh.. oohh.. erang tantek
No comments:
Post a Comment